Jumat, 27 April 2012



Elektrolisis
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Elektrolisis yaitu peristiwa penguraian atas suatu larutan elektrolit yang telah dilaliri oleh aurs listrik searah. Sedangkan sel di mana terjadinya reaksi tersebut disebut sel elektrolisis. Sel elektrolisis terdiri dari larutan yang dapat menghantarkan listrik yang disebut elektrolit, dan dua buah elektroda yang berfungsi sebagai katoda.
Reaksi-reaksi elektrolisis bergantung pada potensial electrode, konsentrasi, dan over potensial dari spesi yang terdapat dalam sel elektrolisis. Pada sel elektrolisis katode bermuatan negative, sedangkan anode bermuatan positif. Kemudian kation direduksi di katode, sedangkan anion diosidasi di anode.
Elektrolisis mempunyai banyak keguanaan, di antaranya yaitu dapat memperoleh unsure-unsur logam, halogen, gas hidrogen dan gas oksigen, keudian dapat menghitung konsentrasi ion logam dalam suatu larutan, digunakan dalam pemurnian suatu logam, serta salah satu proses elektrolisis yang popular adalah penyepuhan, yaitu melapisi permukaan suatu logam dengan logam lain.
Seperti yang telah diketahui di atas, elektrolisis mempunyai banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari, sehingga penting agar mahasiswa melakukan praktikum ini agar mahasiswa lebih mengetahui dan dapat mempelajari proses dari elktrolisis.
Elektrokimia merupakan bagian dari ilmu kimia yang mempelajari hubungan antara perubahan zat dan arus listrik yang berlangsung dalam sel elektrokimia. Dalam kehidupan sehari-hari penerapan elektrolisis sangat banyak, misalnya dalam dunia industri seperti pemurnian logam.Oleh karena itu, pemahaman akan elektrolisis sangat penting, dan melalui percobaan ini diharapkan praktikan mendapatkan lebih banyak pengetahuan.
2. Tujuan
1. Mengetahui pengertian elektrolisis
2. Mengetahui cara menuliskan reaksi kimia dalam elektrolisis
3. Mengetahui penggunaan elektrolisis 


BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Elektrolisis
Elektrolisis merupakan elektrokimia yang menggunakan energy listrik agar reaksi kimia dapat terjadi. Pada elektrolisis, katode bermuatan negative, sedangkan anode bermuatan positif. Untuk memahaminya, perhatikanllah contoh berikut:
1. Katode : Sn2+(aq) + 2e- → Sn(s)
Anode : Cu (s) → Cu2+(aq) + 2e- +
Sn2+(aq) + Cu → Sn(s) + Cu2+(aq)

2. MgCl2 → Mg2+ + 2Cl-
Katode : Mg2+ +2e- → Mg
Anode : 2Cl- → Cl2 + 2e- +
MgCl2 → Mg + Cl2
B. Cara Kerja Elektrolisis
Elektrolisis terdiri atas zat yang dapat mengalami ionisasi (larutan atau lelehan), elektorde, dan sumber listrik (baterai). Mula-mula aliran listrik dialirkan dari kutub negative baterai ke katode yang bermuatan negative. Larutan atau lelehan akan terionisasi menjadi kation dan anion. Selanjutnya, kation di katode akan mengalami reduksi. Di anode, anion akan mengalami oksidasi.
C. Cara Menuliskan Reaksi Kimia dalam Elektrolisis
Berdasarkan jenis elektrolitnya, reaksi pada elektrolisis dapat di kelompokan menjadi dua, yaitu elektrolisis dengan elektrolit larutan dan elektrolisis dengan elektrolit lelehan.



1) Elektrolisis Dengan Elektrolit Larutan

Larutan elektrolit diperoleh dengan cara melarutkan padatan elektrolit di dalam air. Zat yang dapat mengalami reaksi redoks bukan hanya kation dan anionnya, tetapi juga pelarutnya (H2O). dengan demikian, terjadi kompetisi antaraion-ion dan molekul H2O. Pemenang kompetisi bergantung pada harga potensial standar sel (E°), jenis electrode, dan jenis anion. Semakin besar nilai E°, semakin mudah reaksi induksi terjadi.
Untuk memudahkan penulisan reaksi kimia pada elektrolisis dengan elektrolit larutan, gunakan diagram alir berikut!



2) Elektrolisis Dengan Elektrolit Lelehan

Lelehan elektrolit diperoleh dengan cara memanaskan padatan elektrolit tanpa melibatkan air. Kation di katode akan direduksi, sedangkan anion di anode akan dioksidasi. Electrode yang digunakan merupakan electrode inert (tidak akan bereaksi) seoerti platina atau grafit.
setelah membaca dari beberapa sumber ternyata yang dituliskan dalam reaksi elektrolisis bukan hanya reaksi di katoda (+) dan anoda (-) saja, tetapi reaksi penguraiannya juga. sebagai gambaran saya beri beberapa contoh reaksi elektrolisis.


1. elektrolisis larutan AgNO3 dengan elektroda Pt

AgNO3 → Ag+ + NO3- x4
Katoda : Ag+(aq) + e- → Ag(s) x4
Anoda : 2H2O(aq) → 4H+(aq) + O2(g) + 4e- x1


4AgNO3 → 4Ag+ + 4NO3-
Katoda (+) : 4Ag+(aq) + 4e- → 4Ag(s)
Anoda (-) : 2H2O(aq) → 4H+(aq) + O2(g) + 4e-

Reaksi sel : 4AgNO3(aq) + 2H2O(aq) → 4Ag(s) + 4H+(aq) + 4NO3- + O2(g)
4AgNO3(aq) + 2H2O(aq) → 4Ag(s) + 4HNO3 + O2(g)

2. elektrolisi leburan NaCl dengan elektroda Cu ( ingat Cu tidak inert)

NaCl → Na+ + Cl- x2
Katoda (+) : Na+(aq) + e- → Na(s) x2
Anoda (-) : Cu(aq) → Cu2+(aq) + 2e- x1

2NaCl → 2Na+ + 2Cl-
Katoda (+) : 2Na+(aq) + 2e- → 2Na(s)
Anoda (-) : Cu(aq) → Cu2+(aq) + 2e-

Reaksi sel : 2NaCl + Cu(aq) → 2Na(s) + Cu2+ + 2Cl-
2NaCl + Cu(aq) → 2Na(s) + CuCl2



D. Penggunaan Elektrolisis
Sangat banyak manfaat yang dapat diperoleh dari reaksi elektrolisis, baik dalam bidang industri maupun dalam kehidupan sehari-hari.
Namun, yang akan dibahas pada halaman web ini hanya beberapa saja, di antaranya adalah dalam produksi zat, pemurnian Logam, dan penyepuhan.
a) Produksi zat
Banyak zat kimia yang diproduksi melalui elektrolisis seperti logam-logam alkali, magnesium, aluminium, fluorin, klorin, natrium, dan lainnya.
Contoh: produksi klorin dan NaOH dalam industri
Secara industri klorin dan NaOH dapat dibuat melalui elektrolisis larutan natrium klorida.Proses ini disebut proses klor-alkali.
Elektrolisis larutan NaCl ini dapat menghasilkan NaOH dan
Reaksinya:




Reaksi yang terjadi:
Pada proses elektrolisis keadaan harus dijaga agar yang terbebtuk tidak bereaksi dengan NaOH. Oleh karena itu ruang anoda dan katoda dipisahkan dengan berbagai cara, yaitu dengan sel diafragma atau sel merkuri.
b) Pemurnian Logam
Salah satu contoh pemurnian logam yang akan dibahas kali ini adalah pemurnian logam tembaga.
Tembaga di murnikan secara elektrolisis. Tembaga kotor dijadikan anoda, sedangkan pada katoda digunakan tembaga murni. Larutan elektrolit yang digunakan adalah larutan . Selama elektrolisis, tembaga dari anoda terus menerus dilarutkan kemudian diendapkan pada katode.
Reaksinya:



c) Penyepuhan
Penyepuhan digunakan untuk melindungi logam terhadap korosi, atau untuk memperbaiki penapilan. Pada penyepuhan, logam yang akan disepuh dijadikan ketoda, sedangkan logam penyepuh sebagai katoda. Kedua elektroda harus dicelup kedalam larutan garam dari logam penyepuh.


BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Baik elektrolisis lelehan maupun larutan, elektroda inert tidak akan bereaksi; elektroda tidak inert hanya dapat bereaksi di anoda
Pada elektrolisis lelehan, kation pasti bereaksi di katoda dan anion pasti bereaksi di anoda
Pada elektrolisis larutan, bila larutan mengandung ion alkali, alkali tanah, ion aluminium, maupun ion mangan (II), maka air yang mengalami reduksi di katoda
Pada elektrolisis larutan, bila larutan mengandung ion sulfat, nitrat, dan ion sisa asam oksi, maka air yang mengalami oksidasi di anoda

Daftar Pustaka

Justiana, Sandri. 2009. Kimia 3. Jakarta: Yudistira.
http://phiin.wordpress.com/2010/10/11/percobaan-elektrolisis/
http://jeffrysains.blogspot.com/2009/11/karya-ilmiah-kimia-reaksi-elektrolisis.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar